Rancang Bangun Inovasi
Rancang Bangun Inovasi
Latar Belakang
Kemampuan literasi merupakan fondasi utama dalam pengembangan kompetensi peserta didik di berbagai jenjang pendidikan. Literasi tidak hanya mencakup keterampilan membaca dan menulis, tetapi juga kemampuan untuk memahami, mengevaluasi, serta mengomunikasikan informasi dalam berbagai bentuk, termasuk digital. Berdasarkan data Rapor Pendidikan SMP Negeri 08 tahun 2023, diketahui bahwa 75,56% siswa telah mencapai kompetensi minimum dalam literasi, dan sekolah memperoleh peringkat menengah di tingkat kabupaten/kota. Capaian ini menunjukkan bahwa meskipun sebagian besar siswa telah memenuhi standar minimum, masih terdapat ruang peningkatan, khususnya dalam hal penguatan literasi berbasis teknologi.
Salah satu tantangan yang dihadapi sekolah dalam upaya mendorong budaya literasi adalah pengelolaan hasil karya siswa, seperti puisi, cerpen, dan laporan praktik. Saat ini, penyimpanan karya-karya tersebut masih dilakukan secara manual, baik dalam bentuk cetak maupun dokumen tidak terorganisir. Kondisi ini menimbulkan berbagai permasalahan, seperti kerentanan terhadap kerusakan atau kehilangan dokumen, kesulitan dalam mengakses kembali karya, serta kurangnya dokumentasi digital yang mendukung jejak literasi siswa secara berkelanjutan dan terintegrasi.
Menyikapi hal tersebut, dibutuhkan inovasi sekolah dalam bentuk transformasi digital yang dapat meningkatkan efektivitas penyimpanan, dokumentasi, dan aksesibilitas hasil karya siswa.. Melalui platform digital yang dirancang khusus, karya-karya siswa dapat disimpan secara terstruktur, aman, dan mudah diakses baik oleh guru, siswa, maupun orang tua. Selain itu, inovasi ini juga dapat mendorong keterampilan literasi digital siswa, sekaligus memperkuat ekosistem literasi di lingkungan sekolah. SMP Negeri 08 Bengkulu berinisiatif meluncurkan program CEMILAN SEDAP.
Dengan demikian, pengembangan inovasi literasi digital tidak hanya menjadi sarana untuk mengarsipkan karya siswa secara lebih modern, tetapi juga menjadi bagian dari strategi peningkatan kualitas pembelajaran dan budaya literasi di era digital.
Penjaringan Ide
Proses penjaringan ide dilakukan melalui rapat tim inovasi sekolah. Kepala Sekolah dan anggota tim menjaring beberapa aspirasi tim inovasi. Adapun beberapa ide yang muncul antara lain: 1)Pemanfaatan Sampah Organik di Sekolah menjadi Kompos yang Bernilai Tinggi , 2)Semarak Andung, Sekolah Ramah Anak dan Anti Perundungan, 3)Cemilan Sedap, Cempaka Ilmu Literasi Digital Anak Negeri SMPN 08 Punya.
Pemilihan Ide
Dari ketiga ide tersebut, Cemilan Sedap, Cempaka Ilmu Literasi Digital Anak Negeri SMPN 08 Punya. dipilih karena memberikan manfaat yang paling luas dan berkelanjutan. Alasan pemilihan antara lain: a)Meningkatkan literasi siswa melalui media yang lebih menarik dan relevan,, b)Mengubah cara pengumpulan karya siswa dari manual menjadi digital dan terorganisir., c)Mendorong siswa menjadi kreator digital, d)Mengembangkan budaya literasi digital yang kritis, kreatif, dan kolaboratif., e)Menjadikan ruang belajar sebagai ruang terbuka, aktif, dan berorientasi pada masa depan.
Manfaat Inovasi
Bagi siswa: Sebagai wadah menampilkan hasil karya dan menumbuhkan rasa bangga terhadap karya mereka, , mempermudah akses terhadap karya sendiri dan teman, serta meningkatkan kemampuan literasi dan digital, meningkatkan kemampuan pemanfaatan teknologi informasi bagi siswa, pemanfaatan website sekolah.
Bagi guru: Mempermudah penilaian, dokumentasi, dan pemantauan perkembangan siswa secara digital, meningkatkan budaya literasi digital dikalangan guru, membangun kararter guru yang aktif, litaratif dan kolaboratif. Guru dapat menyediakan akses literasi digital untuk memberikan umpan balik kepada siswa.
Bagi Sekolah : mengoptimalkan performa website sekolah, meningkatkan citra dan eksistensi sekolah sebagai institusi adaptif terhadap perkembangan zaman dan mewujudkan ekosistem literasi digital yang sehat dan berkelanjutan, menyediakan akses yang mudah dan menyenangkan ke bahan bacaan digital.
Bagi Orang tua: Dapat melihat hasil karya anak secara langsung, kapan saja dan di mana saja, serta lebih terlibat dalam perkembangan pendidikan anak. Orangtua juga dapat memberikan pendapat serta penilaiannya terhadap karya anak.
Dampak Inovasi
Siswa lebih aktif dalam mencari dan memverifikasi informasi untuk tugas sekolah, Meningkatnya empati dan etika dalam komunikasi digital antar siswa, Siswa menguasai keterampilan berpikir kritis, kolaboratif, dan kreatif melalui media digital, Orang tua mulai terlibat dalam pengawasan dan pendidikan digital anak.karya siswa menjadi tersimpan secara digital sehingga terdokumentasi dan terorganisir dengan baik.
Tim Inovasi SMPN 8 Kota Bengkulu